Microbiological profile and mastitis’s detectionby Californian mastitis test at Claretian Novisiat of Benlutu dairy farm
Keywords:
Mastitis, CMT, Dairy cattle, Total bacteria
Abstract
This research has taken place at Claretian Novitiate of Benlutu dairy cattle, Batu Putih district, TTS regency for a month. The research was conducted in two periods, the test of CMT and laboratory analyzes. The aim of this study are to identify the profile microbiological infected dairy milk suffering of mastitis by using CMT. In conducting the researcher, this research used four lactation dairy cattle as samples. The result of the study showed that the Claretian Novitiate of Benlutu dairy cattle infected by subclinical mastitis so it needs intervention to prefent mastitis. The quality of the milk is good based on the quality of bacterial and the reducting time has been approved of SNI.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Amran, M.U. 2013. Produksi dan Karakteristik Fisik Susu Sapi Perah Dengan Pemanfaatan Bahan Baku Lokal berupa Umbi Ubi Jalar (Ipomoea batalas) sebagai Pakan Alternatif. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Anri, A. 2008. Manual on Mastitis Control. The Project for Improvement of Countermeasures on the Productive Diseases on dairy Cattle in Indonesia. Jica Indonesia Office, Jakarta.
Ayano AA, Hiriko F, Simyalew AM, Yohannes A. 2013. Prevalence of subclinical mastitis in lactating cows in selected commercial dairy farms of Holeta district. Journal of Veterinary Medicine and Animal Health, 5: 67-72.
Anderson, S., Dohoo, I., Olde Riekerink, R., Stryhn, H., 2010. Diagnosing intramammary infections: Evaluating expert opinions on the definition of 421 intramammary infection using conjoint analysis. Journal of Dairy Science, 93 : 2966- 2975.
Badan Standardisasi Nasional [BSN]. 2011. SNI 3141.1:2011 Susu Segar Bagian I : Sapi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2008. Uji Kualitas Susu Sapi Segar.
Fardiaz, S. 1992. Petunjuk Laboratorium Mikrobiologi Pengolahan Pangan.
Gaman, P. M. dan K. B. Sherrington. 1994. Ilmu Pangan: Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Galton, D. M. 2004. Effect of an automatic postmilking teat dipping system on new intramammary infections and and iodine in milk. J. Dairy Sci, 87: 225- 231.
Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahnya. Edisi II. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Jayarao, B.M dan Wolfgang. 2003 Guidelines For Monitoring Bulk Tank Somatic Cell Counts. J. Dairy sci, 80:3561-3573.
Kirk, J.H. and Lauerman, L.H. 1994. Mycoplasma mastitis in dairy cows. Veterinarian. 16: 541-551.
Mellenberger, R. and Roth, C.J. 2000. California Mastitis Test (CMT), Fact Sheet. Department of Animal Sciences, Michigan State University and Department of Dairy Science, University of Wisconsin-Madison.
Poeloengan M. 2009. Aktivitas Air Perasan dan Ekstrak Etanol Daun Encok Terhadap Bakteri yang Diisolasi dari Sapi Mastitis Subklinis. Di dalam: Sani Y, penyunting. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2009.
Rahayu ID. 2009. Kerugian ekonomi mastitis subklinis pada sapi perah. Universitas Muhammadiyah Malang. [diakses 18 Maret 2019].
Rombaut R. 2005. Dairy Microbiology and Starter Cultures. Laboratory of Food Technology and Engineering. Gent University. Belgium.
Sari, M., I, Bagus N. S. Dan K. K. Agustina. 2013. Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawa Post-Thawing Ditinjau Dari Waktu Reduktase Dan Angka Katalase. Indonesia Medicus Veterinus, 2 (2) : 202-207.
Suardana, IW. dan I. B. N. Swacita. 2004. Food Hygiene. Petunjuk Laboratorium. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar.
Soetarno T. 2003. Manajemen Budidaya Sapi Perah. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.
Sudarwanto, M. 2009. Mastitis dan kerugian ekonomi yang disebabkannya. Makalah pada TOT JICA The 3rd. Oktober 2009, Cikole-Lembang, Bandung Barat.
Sudarwanto,M. and E.Sudarnika 2008. Hubungan antara pH Susu dengan Jumlah Sel Somatik Sebagai Parameter Mastitis Subklinik. Media Peternakan, 31( 2): 107-113.
Sudarwanto, M., H. Latif & M. Noordin. 2006.The relationship of the somatic cell counting to sub-clinical mastitis and to improve milk Quality. 1st International AAVS Scientific Conference. Jakarta, July 12-13, 2006.
Sudhan, N. A. and N. Sharma. 2010. Mastitis- An Important Production Disease of Dairy Animals. SMVS‘ Dairy Year Book 2010. Jammu. pp. 72-88.
Sasongko, D.A., T. H. Suprayogi, dan S.M. Sayuthi. 2012. Pengaruh berbagai konsentrasi larutan kaporit (CaHOCl) untuk dipping puting susu kambing perah terhadap total bakteri dan pH susu, J. Anim. Agric, 1 (2): 93-99.
Siregar AZ. 2010. Pengaruh celup puting sari buah mengkudu (Morinda Citrifolia. L) terhadap kasus mastitis subklinis pada sapi perah berdasarkan pemeriksaantotal plate count. Skripsi, Universitas Airlangga.
Suwito, W. dan S. Indarjulianto. 2013. Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada kambing peranakan etawah: epidemiologi, sifat klinis, patogenesis, diagnosis dan pengendalian. Wartazoa, 23(1): 1-7.
Usmiati, S dan Abubakar. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor. 59 Hlm.
Utami, K.B., L.E. Radiati dan P. Surjowardojo. 2014. Kajian kualitas susu sapi perah PFH (studi kasus pada anggota Koperasi Agro Niaga di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang). Jurnal-Jurnal Ilmu Peternakan, 24(2): 58-66.
Van den Berg., J.C.T. 1988. Dairy Technology in the Tropics and Subtropics. PUDOC. Wageningen.
Winarno, F.G. 2004. Keamanan Pangan, Cetakan 1 Jilid 2. M-Brio Press, Bogor.
Anri, A. 2008. Manual on Mastitis Control. The Project for Improvement of Countermeasures on the Productive Diseases on dairy Cattle in Indonesia. Jica Indonesia Office, Jakarta.
Ayano AA, Hiriko F, Simyalew AM, Yohannes A. 2013. Prevalence of subclinical mastitis in lactating cows in selected commercial dairy farms of Holeta district. Journal of Veterinary Medicine and Animal Health, 5: 67-72.
Anderson, S., Dohoo, I., Olde Riekerink, R., Stryhn, H., 2010. Diagnosing intramammary infections: Evaluating expert opinions on the definition of 421 intramammary infection using conjoint analysis. Journal of Dairy Science, 93 : 2966- 2975.
Badan Standardisasi Nasional [BSN]. 2011. SNI 3141.1:2011 Susu Segar Bagian I : Sapi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2008. Uji Kualitas Susu Sapi Segar.
Fardiaz, S. 1992. Petunjuk Laboratorium Mikrobiologi Pengolahan Pangan.
Gaman, P. M. dan K. B. Sherrington. 1994. Ilmu Pangan: Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Galton, D. M. 2004. Effect of an automatic postmilking teat dipping system on new intramammary infections and and iodine in milk. J. Dairy Sci, 87: 225- 231.
Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahnya. Edisi II. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Jayarao, B.M dan Wolfgang. 2003 Guidelines For Monitoring Bulk Tank Somatic Cell Counts. J. Dairy sci, 80:3561-3573.
Kirk, J.H. and Lauerman, L.H. 1994. Mycoplasma mastitis in dairy cows. Veterinarian. 16: 541-551.
Mellenberger, R. and Roth, C.J. 2000. California Mastitis Test (CMT), Fact Sheet. Department of Animal Sciences, Michigan State University and Department of Dairy Science, University of Wisconsin-Madison.
Poeloengan M. 2009. Aktivitas Air Perasan dan Ekstrak Etanol Daun Encok Terhadap Bakteri yang Diisolasi dari Sapi Mastitis Subklinis. Di dalam: Sani Y, penyunting. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2009.
Rahayu ID. 2009. Kerugian ekonomi mastitis subklinis pada sapi perah. Universitas Muhammadiyah Malang. [diakses 18 Maret 2019].
Rombaut R. 2005. Dairy Microbiology and Starter Cultures. Laboratory of Food Technology and Engineering. Gent University. Belgium.
Sari, M., I, Bagus N. S. Dan K. K. Agustina. 2013. Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawa Post-Thawing Ditinjau Dari Waktu Reduktase Dan Angka Katalase. Indonesia Medicus Veterinus, 2 (2) : 202-207.
Suardana, IW. dan I. B. N. Swacita. 2004. Food Hygiene. Petunjuk Laboratorium. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar.
Soetarno T. 2003. Manajemen Budidaya Sapi Perah. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.
Sudarwanto, M. 2009. Mastitis dan kerugian ekonomi yang disebabkannya. Makalah pada TOT JICA The 3rd. Oktober 2009, Cikole-Lembang, Bandung Barat.
Sudarwanto,M. and E.Sudarnika 2008. Hubungan antara pH Susu dengan Jumlah Sel Somatik Sebagai Parameter Mastitis Subklinik. Media Peternakan, 31( 2): 107-113.
Sudarwanto, M., H. Latif & M. Noordin. 2006.The relationship of the somatic cell counting to sub-clinical mastitis and to improve milk Quality. 1st International AAVS Scientific Conference. Jakarta, July 12-13, 2006.
Sudhan, N. A. and N. Sharma. 2010. Mastitis- An Important Production Disease of Dairy Animals. SMVS‘ Dairy Year Book 2010. Jammu. pp. 72-88.
Sasongko, D.A., T. H. Suprayogi, dan S.M. Sayuthi. 2012. Pengaruh berbagai konsentrasi larutan kaporit (CaHOCl) untuk dipping puting susu kambing perah terhadap total bakteri dan pH susu, J. Anim. Agric, 1 (2): 93-99.
Siregar AZ. 2010. Pengaruh celup puting sari buah mengkudu (Morinda Citrifolia. L) terhadap kasus mastitis subklinis pada sapi perah berdasarkan pemeriksaantotal plate count. Skripsi, Universitas Airlangga.
Suwito, W. dan S. Indarjulianto. 2013. Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada kambing peranakan etawah: epidemiologi, sifat klinis, patogenesis, diagnosis dan pengendalian. Wartazoa, 23(1): 1-7.
Usmiati, S dan Abubakar. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor. 59 Hlm.
Utami, K.B., L.E. Radiati dan P. Surjowardojo. 2014. Kajian kualitas susu sapi perah PFH (studi kasus pada anggota Koperasi Agro Niaga di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang). Jurnal-Jurnal Ilmu Peternakan, 24(2): 58-66.
Van den Berg., J.C.T. 1988. Dairy Technology in the Tropics and Subtropics. PUDOC. Wageningen.
Winarno, F.G. 2004. Keamanan Pangan, Cetakan 1 Jilid 2. M-Brio Press, Bogor.
Published
2020-10-31
How to Cite
Tamur, Y. (2020). Microbiological profile and mastitis’s detectionby Californian mastitis test at Claretian Novisiat of Benlutu dairy farm. JAS, 5(4), 70-72. https://doi.org/https://doi.org/10.32938/ja.v5i4.757
Section
Original research article
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The journal is committed to free-open access that does not charge readers or their institutions for access. Readers are entitled to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of articles, as long as not for commercial purposes. The license type is CC BY-NC 4.0.
