Korelasi Bobot Potong terhadap Produksi Karkas Ternak Sapi Bali di RPH Kota Kefamenanu

  • Martinus Neno Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di RPH Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara selama 2 bulan dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bobot potong terhadap produksi karkas Sapi Bali yang dipotong di RPH Kota Kefamenanu. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan melakukan pengukuran langsung ternak sapi yang dipotong di RPH Kota Kefamenanu. Variabel yang diukur meliputi bobot potong, berat karkas, persentase karkas, dan berat non karkas. Untuk mengetahui hubungan antar variabel, data dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata bobot potong Sapi Bali pada kisaran  bobot badan 150-199 kg adalah 177,86 kg, berat karkas 78,76 kg, persentase karkas 44,28%, berat non karkas 99,10 kg, dan persentase non karkas 55,71%. Nilai korelasi bobot potong dengan berat karkas pada kisaran bobot badan 150-199 kg adalah sebesar 0,527 (0,000); bobot potong dan berat non karkas sebesar 0,088 (0,580); bobot potong dan persentase karkas sebesar 0,327 (0,034); dan bobot potong dan persentase non karkas sebesar  0,204 (0,194).  Rata-rata bobot potong sapi bali betina kisaran bobot badan 200-250 kg adalah sebesar 226,29, berat karkas 115,10 kg, persentase karkas 50,86 %, berat non karkas 111,91 kg, dan persentase non karkas 49,13%. Nilai korelasi bobot potong dan berat karkas pada kisaran bobot badan 200-250 adalah sebesar 0,527 (0,000); bobot potong dan berat non karkas sebesar 0,088 (0,580); bobot potong dan persentase karkas sebesar 0,327 (0,034); dan bobot potong dan persentase non karkas sebesar 0,204 (0,194). Dapat disimpulkan bahwa Sapi Bali dengan bobot potong 150-199 kg memiliki hubungan yang signifikan antara bobot potong dengan berat karkas dan non karkas; sebaliknya, ternak bobot badan 200-250 kg menunjukkan korelasi positif antara bobot potong dengan berat dan persentase karkas. Semakin tinggi bobot potong Sapi Bali semakin meningkat pula produksi karkasnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik 2016. Data Ekonomi dan Perdagangan dan Impor. Jakarta (Indonesia): Badan Pusat Statistik

Carvalho. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Karkas Sapi Peranakan Ongol dan Simental-Peranakan Ongol Jantan yang Dipelihara Secara Feedlot. Buletin Peranakan. 34:38-36.

Hafid, H. 2005. Kajian Pertumbuhan dan Distribusi Daging Serta Estimasi Produktivitas Karkas Sapi Hasil Penggemukan. Disertasi. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor

Imamul, A, Gina, HW. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: PT. Setia Purna Inves.

Ismail M., H Nuraini & R. Priyanto. 2014. Perlemakan Pada SAPI Bali dan Sapi Madura Meningkatkan Bobot Komponen Karkas dan Menurunkan Persentase Komponen Non Karkas. Jurnal Veteriner 15(3): 411-421.

Lestari, C. M. S., Hudoyo Y, Dartosukarno S. 2010. Proporsi Karkas dan Komponen-Komponen Non Karkas Sapi Jawa di Rumah Potong Hewan Swasta Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Tahun 2010. Bogor, 3-4 Agustus 2010.

Manurung, L. 2008. Analisis Ekonomi Uji Ransum Berbasis Pelepah Daun Sawit, Lumpur Sawit dan Jerami Padi Fermentasi dengan Phanerochate Chysosporium Pada Sapi Peranakan Ongole. Medan: Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.

Ninu, A.Y. 2008. Produktivitas Karkas dan Mutu Daging Sapi Bali Di Timor Barat Nusa Tenggara Timur. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Padang dan Irmawati. 2007. Influence of Sex and Duration in Feeding to Carcass Weight and Percentage of Local Goat. J. Agrisistem. 3:13-20

Pradana, W., Mas Djoko Rudyanto, I Ketut Suad. 2014. Hubungan Umur, Bobot dan Karkas Sapi Bali Betina yang Dipotong Di Rumah Potong Hewan Temesi. Medicus Veterinus 37-42.

Pratama,. Agung Gilang, Siti Nurachma dan Andiana Sarwestri. 2015. Hubungan Antara Bobot Potong Dengan Yield Grade Domba (Ovis Aries) Garut Jantan Yearling. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

Samariyanto. 2004. Alternatif Kebijakan Perbibitan Sapi Potong Dalam Era Otonomi Daerah. Lokakarya Sapi Potong.

Sampurna, I.P, Suatha I.K. 2010. Pertumbuhan Alometri Dimensi Panjang dan Lingkar Tubuh Sapi Bali Jantan. Jurnal Veteriner. XI(1): 46-51.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Tekhnologi Daging. Cetakan keempat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugeng, B. Y. 2003. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta

Sumantri. C, A Einstiana, JF Salamena dan I Inounu. 2007. Keragaan dan Hubungan Phylogenik Antar Domba Lokal di Indonesia Melalui Pendekatan Analisis Morfologi. JITV. 12(1):42-54.

Suswono. 2009. Pemotongan Sapi Lokal Produktif. Departemen Pertanian. Jakarta.

Sugiyono. 2000. Statistik untuk Penelitian (cetakan ke 3). Bandung: Alfabeta.

Wiyatna, M.F. 2007. Perbandingan Index Perdagingan Sapi-Sapi Indonesia (Sapi Bali, Madura, PO) dengan Sapi Australian Comercial Cross (ACC). JIT.7(1).
Published
2018-10-31
How to Cite
Neno, M. (2018). Korelasi Bobot Potong terhadap Produksi Karkas Ternak Sapi Bali di RPH Kota Kefamenanu. JAS, 3(4), 60-62. https://doi.org/https://doi.org/10.32938/ja.v3i4.545